Welcome to my blog

Oktober 11, 2012

Happy Birthday Iron Man

Hello Ironman. Yeah, this day is your special day Bro. Mau cerita sedikit. First time I meet Him sekitar 4th lalu, saat itu memang beliau baru bergabung disalah satu team pro, sebut saja Garuda Bandung. Sebelum bergabung dengan Garuda Bandung, beliau telah bergabung dengan Satria Muda Jakarta. Yeah, first time gw melihat secara langsung permainannya and for the first time juga gw menonton langsung team professional berlaga. Atmosfer pada saat itu sangat rame bangett. Dan saat itu pula ngak ada angin ngak ada hujan gw berkenalan dengan beliau. Sebelumnya gw ketemu dengan temen2 baru yang mereka suka nonton basket juga.

Pertama kali ketemu beliau, hhmmm… secara fisik memang sangat proposional lah yah, tapi karna memang baru pertama kali ketemu dan kenal, jadi kesan gw pribadi ya biasa aja, ngak berlebihan. Basicly gw suka berteman dengan siapa aja, gw sangat welcome dengan orang2 baru yang gw temui. Akhirnya disaat berkenalan ya seperti biasanya aja ngobrol2, beliau pun sempet bertanya asal gw dari mana, kuliah or kerja, dll simple question lah. Saat itu gw tidak sendiri tapi dengan beberapa teman lainnya. Seiring berjalannya waktu, pada saat itu memang lagi musimnya IBL (Indonesian Basketball League). Dan gw memiliki banyak kesempatan untuk menonton para pebasket profesional berlaga, tapi kulia tetap jalan ya, hehe.. Memiliki kesempatan untuk menonton, gw pun secara ngak sengaja memiliki kesempatan juga untuk ketemu beliau, even just say hai after tanding n' diluar lapangan. Wow, ternyata beliau masih inget dengan gw, haha.. *siapa gw yah*.


Waktu terus berjalan terkadang masih komunikasi dengan beliau even diluar basket. Dia orang yang sangat welcome, bisa saling share, dan dia orang yang suka cerita (hal apapun), jiwa motivatornya memang udah melekat kali ye, hehe.. Gw pribadi menilai dia memang orang yang kelebihan baik (hehe) and humble. Gw merasa dia sudah seperti saudara gw sendiri, yeah He is My Brother (ngarep). Sempet lost contact dengan beliau, tapi mungkin karna pekerjaan dan kesibukannya kali ya, satu kali ketemu pun setelah sekian lama tak bertemu and lost contact, wuah ternyata dia masih inget gw. Thank you very much Bro. Flashback sedikit, mungkin hampir 2 tahun ngak ketemu, but finally we meet again, ketemu di salah satu acara wedding, for the first time and hope not the last yaa.


Bersyukur punya temen & berteman dengan orang yang kelebihan baik hatinya, rajin menabung, dan tidak sombong. Hihiiii. Now and this day is your special day Bro, I want to say, Happy Bday to You, wish You healthy, happy and success. Tetap andalkan Tuhan dalam setiap detail kehidupan lu, apapun yang lu kerjakan and jalani dalam hidup. Be Grateful and Jesus always Bless You more, more, and more. Thank You very much Den' :) Best Regard.


                                                                            Surprise :) 

Oktober 04, 2012

My Story Life #part2

Berlanjut dari cerita sebelumnya, saat gw duduk dibangku kelas 2 SMA, gw mendapat kabar dari bokap kalo bokap akan persiun percepat. Sebetulnya dari setahun sebelumnya gw dan kakak gw sempat mendengar berita itu, Cuma kala itu memang belum pasti. Mendengar kabar itu jujur dari hati terdalam, gw dan kakak tidak setuju. Gw pribadi tidak setuju salah satu alasannya karna bokap masih sangat muda untuk pensiun, saat itu telihat memang karir bokap dikerjaannya juga bagus, gw sebagai anak sangat menyayangkan apabila bokap memutuskan untuk pensiun percepat. Tidak hanya karna karir yang masih bagus, tapi gw memikirkan adik yang masih sangat kecil dan kakak gw yang sedang menjalani perkuliahan. Seiring berjalannya waktu, bokap sudah mantap untuk pensiun, gw dan kakak sebagai anak sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain berpikir apa yang bisa kami lakukan selanjutnya. Hampir setahun bokap mengikuti program pensiun percepat dari perusahaan, dimana yang gw tau program itu untuk mempersiapkan mantan karyawan nantinya untuk memasuki dunia wirausaha, semacam pembekalan lah seperti itu. Dan disaat gw kelas 3 SMA bokap pun resmi pensiun dari PT Badak (salah satu perusahaan penghasil gas) di kota Bontang, yang dimana melalui perusahaan tersebut lah kakak, gw dan adek gw bersekolah gratis. Adik gw sempat merasakan juga tapi hanya sampai di sekolah dasar kelas 3. Selama itu gw belum berpikir jauh, gw lebih konsen menjelang ujian Nasional. Bokap hanya sempat berpesan begini, papi sudah tidak bekerja, papi sudah pensiun, jadi irit-iritlah. Pengeluaran gw saat itu memang hanya untuk sekolah, tapi setelah mendengar pesan itu dari bokap, gw malah sempat berpikir untuk tidak melanjutkan kuliah. Yang gw pikirkan saat itu adalah kakak gw masih berkuliah dan bokap masih sedikit membantu dalam financial sedangkan adik gw yang masih kecil, pasti masih butuh banyak biaya untuk sekolah, perjalanan dia masih panjang. Tapi entah kenapa, bokap dan nyokap sangat support gw untuk kuliah, dan akhirnya gw mendaftar di salah satu universitas di Bandung. Pada awalnya tidak terpikir untuk kuliah di Bandung. Option gw di awal adalah Surabaya, 2nd option di Jakarta, tapi entah mengapa kedua kota tersebut disaat gw mau mendaftar, pendaftaran pun sudah ditutup. Akhirnya di sekolah  membaca pengumuman kalo Maranatha Bandung masih membuka pendaftaran, dan test akan berlangsung di Balikpapan. Berawal dari coba-coba dan iseng pengen ikut test akhirnya gw daftar dengan beberapa teman gw dan mengikuti test di Balikpapan. Orang tua sangat support untuk kuliah. Walaupun dalam hati gw masih menyimpan tanda tanya besar. Disaat test pun nyokap mengantar gw ke Balikpapan, dan perlahan mulai terlihat kalo orang tua sangat-sangat mensupport gw untuk kuliah. Akhirnya gw pun merasa yakin pasti bisa. Test demi test dan menunggu hasil hampir 2 bulan, di bulan Maret hasil keluar dan gw dinyatakan lulus test dan diterima. Orang tua seneng dan gw pun merasa lega karna tinggal menunggu kelulusan SMA. Sekitar bulan Juni pengumuman kelulusan keluar, di bulan Mei disaat gempa di Jogja, kakak gw kembali ke Bontang untuk sementara waktu. Sedangkan gw prepare segala sesuatunya untuk berangkat ke Bandung di awal bulan Juni 2006. Dan di bulan Mei juga diadakan malam perpisahan bersama dengan teman2 seangkatan. Acara sangat formal mengundang orang tua, diputar video flashback perjalanan kami seangkatan dari TK-SMA. Sedih bangettt melihat videonya, sedih karna banyak kenangan manis dan pahit kami tinggalkan di kota dimana kami sebagian besar siswa dilahirkan dan dibesarkan. Dan di acara itu pula gw masuk nominasi tersupel dengan beberapa teman lainnya. Ternyata yang memilih itu adalah adik-adik kelas, wah terharu saat gw tau masuk nominasi. Kalo gw pribadi ngak penting menangnya, tapi berarti mereka melihat gw dari sisi positifnya gw, gw pastinya juga ada negatifnya gw ngak sempurna, tapi bersyukur mereka melihat gw dari gw yang positifnya. Dan mereka mencontohkan hal yang positif. Thanks adik kelas semua. Hehe. Malam perpisahan pun berakhir, dan kami seangkatan merayakan itu dengan konvoi keliling kota Bontang, walaupun ngak semua tapi itu sangat berkesan, konvoi hingga larut malam dan sempet nongkrong di lapangan basket outdoor, dengan posisi mobil parkir berderetan dan motor pun melakukan hal yang sama sampai-sampai hampir sejam nongkrong kami diusir oleh petugas patroli, akhirnya kami kabur deh, konvoi keliling Bontang, hehe. Di awal bulan Juni tanggal 5 (masih inget tanggal) gw berangkat seorang diri dari awal keberangkatan di Bandar udara PT Badak Bontang pagi hari, berlanjut ke Balikpapan dan selanjutnya Jakarta. Sebenarnya gw berangkat dengan teman berbarengan, cuma kami beda flight dan yang duluan landing di Jakarta pun gw. Untuk perjalanan dari Balikpapan ke Jakarta gw satu flight dengan kakak kelas gw. Sampai di Soekarno Hatta gw harus menunggu teman gw yang belum landing, hampir sejam menunggu akhirnya dia landing juga. Kebetulan teman gw itu dia sedikit tau soal Bandung karna kakaknya kuliah di Bandung. Dan teman gw sama-sama ketrima di Maranatha. Dan dia juga yang mencarikan gw kost, akhirnya kita dijemput oleh kakaknya dan selanjutnya langsung menuju Bandung. Perjalanan kurang lebih 2 jam ditempuh akhirnya sampai juga di Bandung, sampai di Bandung disambut dengan hujan dan dingin banget. Perubahan cuaca pun terjadi. Yang tadinya gw di Bontang panas banget eh sampai Bandung adem, dingin. Dan kita langsung menuju kost, kost nya bagus, tepat di belakang campus Maranatha. Dan itulah awal dari hidup gw untuk bisa mandiri, jauh dari orang tua, jauh dari kata “hidup enak”. Tapi sayang di kost yang baru gw hanya bertahan sebulan, selanjutnya pindah ke tempat yang lebih nyaman. Kenapa pindah ? karna di kost yang pertama, gw merasa tidak nyaman, kost bagus tapi lokasi yang tidak memungkinkan gw nantinya untuk bisa konsen dalam belajar. Karna persis dijalan besar dan sering banget mobil motor truk berlalulalang di daerah itu, saat itu kamar gw persis menghadap jalan. Akhirnya pindah kost dan dapat kost yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Soal harga saat itu memang relative murah berkisar 350rb sebulannya, kondisi kamar sudah ada tempat tidur, lemari, dan kamar mandi dalam. Walapun memang kamarnya tidak terlalu besar, terbilang kecil. Tapi gw bersyukur, berkat bantuan teman, gw bisa sampai di Bandung, kalo ngak ada dia mungkin gw udah nyasar kali yaa. Hehe. Akhirnya di pertengahan bulan Juni pengumuman kelulusan dan gw dinyatakan lulus, gw mendapat kabar baik dari bokap di pagi hari saat gw masih tidur nyenyak. Kaget, senang, ngak bisa berkata-kata, apalagi satu angkatan lulus 100 %. Wah hebat perjuangan semuanya (siswa, guru dan support orang tua).


Awal baru, babak baru, hidup baru, tantangan baru, kesempatan yang ada pun dimulai. Hidup seorang diri di kota orang, status gw sebagai mahasiswa dan rantauan. Gw beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan teman-teman baru yang segala-galanya serba baru dalam kehidupan gw. Wah new challenge nih. Tahap demi tahap memasuki dunia baru pun gw jalanin, mulai dari mengikuti ospek di campus, mulai dari situ pula gw menemukan teman-teman baru. Ospek berlangsung sekitar 3 hari. Dan setelah ospek perkuliahan pun dimulai, wah suasana baru sedang gw nikmati dan jalani sekarang, berasa mimpi saat itu, gw bisa sampai di Bandung dan berkuliah. Perkuliahan demi perkuliahan gw ikuti, semester demi semester gw jalani, di semester awal sempat kaget dengan mata kuliahnya, tapi seiring berjalannya waktu Puji Tuhan gw bisa beradaptasi. Semester 1 pun gw lewati dan lulus dengan hasil yang baik. Masuk semester 2 tantangan baru pun mulai terasa, sangat individualistis sekali, apalagi gw merasa semenjak masuk kuliah gw jauh lebih menutup diri. Tapi gw jalani apa yang harus gw jalani saat itu yang memang menjadi tanggung jawab gw. Walaupun gw cuek tapi gw tetap dengan pendirian gw sendiri. Mulai masuk semester 3 sampai 5 Puji Tuhan semua berjalan baik dan lancar, untuk mata kuliah sendiri memang sempet ada beberapa yang gw harus mengulang. Sempat memang kejadian disaat gw mau ujian gw jatuh sakit, persisnya kapan gw lupa. Tapi memang dulu jaman gw SD pun ngak tau kenapa tiap menjelang ulangan gw sering sakit, terjadi pula disaat gw menjelang ujian gw jatuh sakit. Gw pun memaksakan diri untuk ikut ujian. Belajar sebisa mungkin dengan kondisi yang badan udah lemas. Masa-masa sakit pun tetap begadang untuk belajar, alhasil badan ngedrop, dan ujian harus gw ikuti. Mau ngak mau dengan kondisi badan yang udah drop gw paksa untuk datang ujian. Masa bodoh nantinya gw kudu ngulang atau ngak, yang penting gw harus ikut ujian. Badan udah panas, muka pucat, tapi gw masih bisa bertahan dan masih kuat untuk ujian walaupun hasilnya ternyata harus mengulang. Itu lah gw terkadang memang sedikit keras kepala. Disaat gw sakit pun jarang sekali gw memberitahu ke orang tua, dan juga selama gw sakit tidak pernah sekali pun gw periksa ke dokter. Gw type orang yang tidak mau merepotkan orang lain dengan keadaan dan kondisi gw. Gw berprinsip selama gw masih bisa melakukan dan menyelesaikan sesuatu dengan sendiri, pasti akan gw lakukan dan selesaikan. Dan even gw melakukan dan menyelesaikan itu sendiri tapi gw tetap minta pertolongan Tuhan. Gw ngak mengandalkan kekuatan gw sendiri tapi mengandalkan kekuatanNya, karna gw percaya disaat gw dalam kesusahan, kesulitan, disaat gw sudah tidak bisa berbuat apa-apa, terpuruk sekalipun gw yakin dan percaya pasti Tuhan akan datang menolong kalo kita benar-benar datang pada Dia yang punya hidup. Dan itu sangat gw rasakan, kehadiran Tuhan luar biasa dalam hidup gw saat itu. Balik lagi ke jaman kuliah, di semester 3 keatas, gw mulai membuka diri, jadi banyak teman, dan punya genk kuliah. Hehe. Dan diakhir-akhir semester gw merasakan betapa berubahnya hidup gw. Kuliah tidak hanya mengajarkan gw akan topic perkuliahan yang gw ambil, tapi lebih banyak mengajarkan akan arti hidup, artinya pertemanan. Banyak pengalaman-pengalaman yang bisa gw ambil positifnya, entah dari dosen, dari teman-teman terdekat sampai dari orang yang ngak gw kenal sekalipun. Terus terang memang semenjak kuliah di awal semester gw menjadi orang yang sangat tertutup, saat itu gw berpikir bahwa ngak ada orang yang dapat gw percaya. Lebih baik urus diri gw sendiri dari pada orang lain ikut campur dengan urusan gw yang gw tidak tau asal muasal orang itu bagaimana dan latarbelakangnya seperti apa. Akhirnya perlahan gw merasa menemukan kembali jati diri gw yang sebelumnya hilang. Dulu gw orangnya ceria dan tidak tertutup, dan orang yang sangat simple dengan hidup. And finally I find my way. Dengan problem-problem yang ada dalam hidup gw, disaat itu gw mencari Tuhan. Gw lebih berbenah diri dari segala hal-hal yang menggangu hidup gw yang itu sama sekali ngak berguna buat hidup gw. Gw minta ampun sama Tuhan atas segala kesalahan-kesalahan yang gw perbuat. Gw bersyukur akan hidup gw yang complicated tapi Tuhan memberikan gw jalan untuk gw bisa berubah dan ngak complicated lagi, saat itu gw yakin akan diri gw bahwa saat gw terjatuh, saat gw down, saat gw dalam keadaan yang tidak baik kalo gw datang sama Tuhan dan minta ampun pasti Tuhan akan membuka lebar tangannya untuk mengangkat dan menolong gw. Praise God, I surrender all my life to God.

Puji Tuhan, semester demi semester bisa gw jalani dan perlahan-lahan bisa selesai. Dan di awal 2010 prepar untuk skripsi, terus terang gw ngak punya target harus selesai dan lulus kapan, apa yang gw jalani biarlah mengalir, gw yakin dan percaya satu saat nanti apa yang sudah gw jalani itu akan selesai tepat pada waktuNya. Akhirnya skripsi pun di mulai, gw berserah sama Tuhan sapa pun dosen pembimbing yang gw dapat, mudah-mudahan gw bisa klop secara pemikiran. Hehe. Puji Tuhan gw mendapat dosen yang sangat pintar, disiplin, dan sangat mensupport. Gw sangat klop dengan dosen pembimbing gw, saat itu gw cuma memiliki keyakinan dan tekad bahwa apa yang akan gw mulai (saat itu) itu akan menentukan bagaimana gw ke depannya. Gw melakukan dan menjalani semaksimal yang gw bisa. Kurang lebih 4 bulan gw disibukkan dengan skripsi, semua waktu yang gw punya (santai-santai, nonton tv, jalan-jalan, dll) gw korbankan semua itu demi skripsi. Tapi ada waktu dimana gw harus releks, refreshing biar ngak mumet, pusing dan stress. Senin sampe jumat my time just for skripsi, hari sabtu even gw masih menyentuh skripsi tapi kapasitasnya lebih sedikit beda dengan hari biasanya, at least gw baca-baca, dan kadang tiba-tiba muncul ide baru langsung gw catat, selebihnya gw menyegarkan pikiran dan body gw dengan nonton or jalan-jalan. Begitu pun di hari minggu, ngak ada yg berubah di hari minggu, tetap pergi ke gereja, tapi di hari itu gw sama sekali ngak menyentuh skripsi, jadi bener-bener memanjakan diri dengan melakukan apapun yang bisa membuat gw senang dan fresh. Menurut gw disaat kita sudah merasa lelah dengan segala tanggung jawab dan pekerjaan kita dalam hidup, ambillah waktu untuk menyegarkan pikiran dan mengisi kembali tenaga kita, banyak cara yang dapat kita lakukan mungkin dengan santai-santai dirumah tanpa memikirkan beban hidup atau pun permasalahan hidup, jalan-jalan mengunjungi obyek wisata, atau wisata kuliner, hehe. Disaat kita off dari segala rutinitas kita, artinya kita memberi kesempatan pada pikiran dan tubuh kita untuk releks. It’s important. Hal itu yang terjadi sama gw, disaat gw udah sangat “tergila-gila” dengan skripsi, ada satu waktu dimana gw merasa lelah dengan apa yang sedang gw jalanin, akhirnya gw memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia skripsi untuk merefresh kembali pikiran gw. Rehat juga tidak dalam waktu yang lama, buat gw satu hari pun sangat berharga untuk releks. So luangkan waktu deh buat diri kita sendiri (me time), jangan sampai pikiran dan body kita terkuras habis hanya karna kita ngak luangin waktu untuk istirahat. Istirahat itu sangat penting, dan kesehatan jauh lebih penting untuk merecharge kembali, istilahnya kalo mobil ngak diisi bensin, otomatis ngak bisa jalan, begitu juga kita, sebagai manusia pasti butuh istirahat untuk mengisi bahan bakar kita agar kita bisa kuat berpikir dan beraktivitas. Balik ke topic skripsi, hari demi hari waktu dihabiskan untuk skripsi, dan di bulan July 2010 tepatnya pada tanggal 24, hari yang sangat menengangkan dan penentuan buat gw, perjuangan selama kurang lebih 4 tahun hanya ditentukan 1 hari. Wuahhhh…. Rasanya pengen banget teriak sekencang mungkin saat itu, Cuma ntar dikira orang gila, hehe… seminggu menjelang sidang, gw lebih memantapkan segala sesuatunya, terlebih mental dan kesehatan gw. Karna seperti yang udah gw alami sebelumnya, tiap kali mau menghadapi ujian, suddenly gw jatuh sakit, nah untuk sidang penentuan ini gw sangat berharap kesehatan gw baik-baik saja, jadi gw lebih persiapan mental dan kesehatan gw. Hari H pun tiba, give the best hanya itu yang bisa gw berikan, dan yang pasti gw banyak berdoa dan berserah semuanya sama Tuhan. Gw percaya, apa yang udah kita usahakan yang terbaik dalam hidup, Tuhan akan berikan jalan yang terbaik pula, even mungkin nanti resultnya ngak sesuai dengan keinginan or target kita, yakinlah bahwa semua rencana Tuhan itu jauh lebih dahsyat, jauh lebih indah dibanding rencana manusia. Saat itu gw hanya bisa melakukan bagian gw, selebihnya gw berserah sama Tuhan. Saat itu gw mengikuti 3 sidang dengan dosen yang berbeda, harusnya 4, tapi gw sudah melakukan sidang terlebih dulu dengan dosen pembimbing, jadi di hari H itu gw hanya menjalani 3 sidang. Sidang pertama di pagi hari mata kuliah Financial Management, wow jujur, mata kuliah ini yang gw paling tidak suka, hehe… tapi untungnya tidak sampai mendalam untuk mempelajari, karna itu bukan pilihan pokok gw. Dan sidang kedua adalah Marketing Management dimana itu adalah konsentarsi gw, sekitar se-jam lebih gw di sidang, wah itu rasanya udah seperti gado-gado, but finally bisa gw lewati. Dan sidang terakhir adalah SDM, dan saat itu mungkin pikiran gw udah kemana-mana, rasanya udah pengen nangis karna susah banget untuk menjawab. Konsen gw menurun setelah sidang yang ke 2 selesai, dalam hati gw berdoa, Tuhan kuatkan saya, saya pasti bisa dan yakin bisa lewatin ini semua. Akhirnya gw menenangkan diri sejenak di depan dosen penyidang, ngak berapa lama akhirnya gw bisa jawab even butuh waktu dan dipancing-pancing juga sih sama dosen penyidangnya, hehe… PRAISE GOD, 3 sidang hari itu sudah gw lewati, tinggal menunggu result apakah gw lulus or no. sore pun tiba, kami peserta sidang semua berkumpul untuk mengikuti yudisium, wah deg-degan luar binasa, haha. Finally, nama gw pun dipanggil, sekre kajur pun memanggil nama gw dan menyatakan gw lulusan dengan predikat A. wuahhhhhhhhhhhhhhhhh lega luar biasa dan langsung lemes, PRAISE THE LORD, PRAISE THE LORD, PRAISE THE LORD. Perjuangan yang luar biasa selama kurang lebih 4 tahun terbayar sudah. Banyak yang gw korbankan sepanjang gw kuliah, mungkin banyak temen-temen gw kuliah sambil kerja, partime, dll. tapi lain hal dengan gw, gw hanya menghabiskan waktu dengan kuliah, kuliah, dan kuliah. Keinginan gw hanya satu, orang tua udah mempercayakan gw untuk menimba ilmu jauh ke kota orang yang sama sekali ngak ada sanak saudara, orang tua udah membiayai semua keperluan gw dari awal daftar sampai akhir menyelesaikan kuliah. Saat itu bokap gw udah pensiun dari salah satu perusahaan swasta yang ada di Bontang, pensiun terlalu dini dan memaksakan gw untuk irit-irit dalam pengeluaran. Dan gw punya tanggung jawab yang besar, bahwa disaat orang tua udah mempercayakan semua-semuanya ke gw, gw harus jaga itu baik-baik, gw ngak ingin buat orang tua gw menyesal untuk kedua kali, karna sebelumnya terjadi pada kakak gw yang putus kuliah. Banyak biaya yang orang tua keluarkan untuk gw kuliah, sebenarnya ada keinginan dari gw pribadi kalo better gw partime, tapi lagi-lagi saking keras kepalanya gw, gw kekeuh untuk tetap kuliah dan tidak mengambil partime, yang gw yakinin adalah, suatu saat nanti jika gw sudah menyelesaikan kuliah, yakin dan percaya Tuhan akan memberikan gw sesuatu hal yang jauh lebih indah, dahsyat, dan luar biasa di lain tempat. Gw mengamini dan mengimani segala hal positif dalam hidup, planning tiap kita pasti banyak, kalo di list bisa berlembar-lembar, kita sebagai individu hanya bisa merencanakan sesuatu, tapi nantinya semua itu akan balik lagi ke Tuhan yang punya hidup. Kita ngak akan pernah tau apakah list yang udah kita buat itu secepatnya dijawab sama Tuhan or ngak. ya kalo gw pribadi hanya bisa menjalani apa yang seharusnya gw jalani dan sudah menjadi tugas hidup gw. Menjani dengan tidak bersungut-sungut, menjalani hidup dengan sebaik mungkin, berpikir positif, berdoa, dan yang terakhir berserah semua sama Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, Puji Tuhan tidak begitu lama bagi gw untuk mendapat pekerjaan. Seminggu setelah wisuda gw mendapat telepon dari salah satu perusahaan yang ada di Bandung. Disaat gw lagi santai-santai di kost, tiba-tiba HP berbunyi, tadinya ngak mau gw angkat karna nomer asing, tapi setelah di check, nomor yang tampil dilayar HP bukan nomor HP melainkan nomor telepon rumah or kantor. Pada akhirnya gw mengangkat telepon tersebut, dan kaget karna gw diharapkan hadir pada saat interview. Yang gw pikir saat itu adalah, gw sama sekali tidak apply ke perusahaan manapun yang ada di Bandung. Sebelumnya gw hanya mengikuti test pekerjaan dari kampus dan tidak ada satu pun panggilan dari perusahaan yang dimana gw mengikuti test di kampus. Pada saat di telepon, gw pun menanyakan kebenaran dan kejelasannya, dan pada akhirnya mengiyakan untuk hadir. First time gw ikut yang beginian, hehe.. dan  gw pun mengikuti test dan interview. Basicnya gw tidak tau ini perusahaan apa, gw pun menanyakan ke teman yang test di hari yang sama dengan gw, ternyata ini perusahaan kemasan (Jewellery). Wuah kaget, karna ngak pernah menyangka sebelumnya. Saat test pun, ternyata berbarengan juga dengan teman kampus. Gw mengikuti setiap proses yang ada, mulai dari test dan interview. Perjalanan pun berasa cepat banget, panggilan kedua, gw langsung ngobrol dengan atasan. Kaget!! karna tampak luar, kenapa atasan berpakaian sangat santaii. Yang gw tau, namanya bos itu kalo bekerja pakaiannya sangat formal, kemeja, jas, sepatu. Sedangkan pada saat itu yang menginterview gw, berpakaian yang sangat santai. Kaos, celana pendek, sandal. That’s it. Woww!! Ya terlepas dari itu, finally gw diterima bekerja. Dalam waktu yang terbilang sangat cepat, ngak ada persiapan lebih dari gw pribadi, mental udah yakin siap. Apapun yang akan gw kerjaan nanti mudah-mudahan itu berguna untuk orang-orang disekitar gw. Tempat kerja yang sangat jauh dari kost gw mengharuskan gw untuk pindah, akhirnya gw meminta dispensasi dari kantor untuk pindahan kost. Puji Tuhan gw dikasih kesempatan untuk pindahan, Puji Tuhan juga gw mendapat kost yang tidak terlalu jauh dari kantor, even harus bangun pagi-pagi untuk bisa on time, karna saat itu gw masih menggunakan angkutan umum (angkot). yeah, first time kerja. Awal-awal masih bingung dengan pekerjaannya sebagai admin, kebanyakan diam, lebih banyak ngantuknya. Hehe.. tapi seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan jadi terbiasa. Bisa karna terbiasa, terbiasa karna bisa. Gw merintis dari nol, dari yang sama sekali ngak tau dunia kerja seperti apa nyatanya, gw hanya banyak mendengar dari teman-teman gw yang sudah lebih dulu bekerja. Segala sesuatu yang kita mulai kalau diawal kita udah merasa tidak nyaman dengan kerjaan, ke belakang nantinya kita pun akan tidak nyaman dalam bekerja. Puji Tuhan, kalo pun diawal masih rada ngak jelas dengan pekerjaan secara job desk, tapi gw merasa nyaman dengan suasana yang ada. Banyak yang bantu dan mengajarkan gw akan job desk yang seharusnya. Waktu pun terus berjalan, banyak hal terjadi dalam pekerjaan, tapi apapun yang gw hadapi, gw berusaha untuk menghadapi itu dengan hati yang terbuka dan kesabaran. Sekitar bulan July 2011 gw mendapatkan inventaris dari perusahaan berupa motor. Pada saat itu gw merasa, gw belum memberikan kontribusi yang lebih buat perusahaan, tapi kenapa gw mendapatkan itu ?? menjadi pertanyaan besar buat gw saat itu. Karyawan baru, belum setahun tapi udah dapat inventaris. Apa kata dunia, hehe. Saat itu gw berpikir apa memang hanya gw saja yang mendapatkan inventaris ?? setelah gw telusuri, tidak hanya gw saja yang mendapatkan itu, gw pun sedikit lega. Berpikir positifnya ya mungkin memang my lucky saat itu, tapi kalo liat ke hal lain, pasti akan banyak yang bertanya-tanya. Buat gw itu suatu kepercayaan yang perusahaan berikan, inventaris itu ngak sekedar hanya inventaris, tapi buat gw suatu tanggung jawab yang harus di jaga sebaik-baiknya. Sekitar 4 bulan kemudian, gw diangkat sebagai supervisor. Wuah, new job, new challenge, and also new responsibility. Banyak hal yang harus dibenahi, terlebih dalam diri gw pribadi. Gw type orang yang ngak suka dengan yang namanya “ribet”. Memang terkadang hal yang simple ngak semua resultnya bagus, tapi kenapa ngak kalo memang ada hal yang lebih simple dan memang bener-bener ngak bikin ribet. Tapi jangan juga meribetkan hal yang seharusnya ngak ribet. Nah loh bingung kan, haha. Dan sekitar 8 bulan kemudian, berubah lagi status/jabatan gw di pabrik. Hhmmm… tebak-tebak berhadiah. Buat gw tanggung jawab gw sekarang semakin besar, wuah… kepercayaan yang perusahaan berikan ke gw juga semakin besar. Thank for the chance, kesempatan akan selalu datang, tapi kita ngak akan tau waktunya kapan. Saat ini gw hanya menjalani apa yang memang menjadi tanggung jawab gw, ngak gampang mengurus orang lain dalam suatu pekerjaan. Gw pun merasa ngak mudah untuk mengurus diri. Tapi gw percaya, disaat kita diberikan tanggung jawab or kepercayaan oleh orang lain, itu tandanya masih banyak orang yang care dan mempercayakan ke kita. Buat gw, apalah arti jabatan/kedudukan seseorang, itu hanya sekedar judul tapi nyatanya kita semua itu bekerja dalam satu team yang ngak akan terlepaskan. Hanya pekerjaan yang berbeda tapi tanggung jawab tetap sama dan sesuai porsinya. Thanks God for giving me a chance, kesempatan akan selalu ada dalam kehidupan setiap orang terlebih gw, tapi kesempatan yang kita dapat belum tentu terulang kembali. Untuk mencapai segala sesuatu yang kita pengen pasti ada prosesnya, tinggal bagaimana kita pribadi bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk bisa mencapainya. Yang terpenting adalah, berusaha semaksimal yang kita bisa berikan, berdoa, dan sisanya serahkan semua sama Tuhan. Segala sesuatu akan indah pada waktu-Nya. Bersyukur dengan apapun yang sudah bisa kita capai dan miliki dalam hidup. Manusia ngak akan pernah puas, pasti selalu ingin mencoba hal-hal baru. Bersyukurlah dengan segala apapun yang sudah Tuhan berikan untuk kehidupan kita, kapanpun Tuhan bisa ambil itu, so buat hidup kita senyaman mungkin, sebaik mungkin, hidup kita bukan orang lain yang tentuin, tapi diri kita sendiri yang tentuin, mau seperti apa dan bagaimana nantinya. Selebihnya Tuhan yang akan bekerja dalam setiap detail kehidupan kita.